Judulnya sama dengan lagu lama dewa 19 , tapi ini adalah
perasaan hati saat ini
Pada Juni 2013 tepat 10 tahun hidup kami merantau di luar
domisili kami di Jakarta , jauh dari keluarga , saudara dan teman .Berawal di Mei 2003
saya dinas luar kota ke Medan , dan istri menyusul satu bulan kemudian , saat
itu kami pengantin baru , kami menikah pada 06 April 2003, berjuang dalam rumah tangga , sendiri di kota orang.
Juli 2003 status pekerjaan berubah jadi mutasi domisili tugas , surat tugas tidak ada batas waktu sampai kapan , hal yang
lupa untuk di pertanyakan. Saya dan istri tinggal di rumah kontrakan perusahaan
dan atas kebaikan teman kami dapat
menempati 1 kamar di rumah kontrakan tersebut, suka duka kami jalani tinggal di rumah kontrak perusahaan , saya
masih ingat nama perumahannya , Riviera dekat batas kota Medan dan Deli Serdang ,
tidak jauh dari Kantor Polda Sumatera Utara.
Istri sedang mengandung anak pertama kami ketika pergi ke
Medan , Alhamdullilah anak pertama kami
lahir 27 Desember 2003 dengan selamat di
Rumah Sakit Elizabeth Medan , kami bawa pulang dan rawat di rumah kontrak perusahaan. Sampai usia anak kami sekitar 3 bulan kami masih tinggal di rumah
kontrak tersebut , kami akhirnya keluar karena sewanya tidak diperpanjang dan kami mengontrak rumah kecil dengan 1 kamar
didaerah Tanjung Morawa.Itulah pindah tempat tinggal pertama kali di Medan , di kontrakan baru kami
tinggal sekitar 2 tahun , kami besarkan anak pertama kami Bajra Bhagawanta di sana , kami tinggal
di komplek perumahan Tamora Indah II blok B No 32 , rumahnya agak belakang berbatasan dengan kuburan cina dan klenteng
hanya dipisahkan tembok komplek perumahan .
Banyak cerita disana , yang pasti kami berumah tangga mandiri banget , membesarkan dan mengurus anak hanya kami berdua sampai usia anak saya 2
tahun. Setelah masa kontrakan habis , kami rencanakan untuk cari
tempat baru , karena disana sepi dari “ kehidupan
“ , kami seperti hidup terasing di komplek tersebut.
Akhirnya kami dapat rumah kontrak di komplek Griya Mora Indah , blok F No 34 ,
depan lapangan bermain dan mushola komplek. Itulah pindahan tempat tinggal ke
dua kami.
Di Griya Mora Indah No 34 kami tinggal selama 2 tahun juga sampai usia anak pertama kami 4
tahun dan mulai sekolah playgroup, di daerah ini lumayan ramai , anak kami banyak teman ,
interaksi sosial berjalan baik dan kami menikmati tinggal di perumahan ini , tapi di rumah ini istri saya sempat 2
kali di opname di rumah sakit karena masalah lambung , dan saya 1 kali di
opname karena demam berdarah. Setelah masa kontrak habis kami rencanakan tidak perpanjang
, kami rencana beli rumah di perumahan itu juga , dari pada buat bayar sewa kontrak lebih baik buat tambahan
beli rumah saja . Akhirnya kami dapat juga rumah di blok H 12 , bulan Januari 2008 kami pindah kerumah tersebut dan
itu pindah tempat tinggal yang ke 3
selama di Medan.
Di rumah H 12 istri
mengandung anak kedua , rumah itu kami tempati hanya 3 bulan saja , saya
kembali di tugaskan ke luar kota dan pada akhirnya mutasi domisili tugas ke
Makassar , Sulawesi Selatan. April 2008 saya ke Makassar dan sebulan kemudian Istri dan
anak pertama menyusul , kami di Makassar
tinggal di kontrakan kantor , jadi tidak pusing bayar kontrakannya . Anak kedua
kami lahir di Klinik Ananda Makassar 20
September 2008 kami beri nama Raditya Yuri Ramadhiaz.
Kami besarkan kedua anak kami , mandiri kami jalani ……sepi
rasanya , yang membuat ramai adalah kami kemana-mana selalu berempat …….,
kedokter , makan diluar , ke mall , ke rumah sakit, ke acara teman , kondangan
kami selalu berempat . Di rumah kontrak jalan abdul kadir kami tinggal selama 2 tahun
, ingin perpanjang tetapi yang punya rumah ingin merenovasi rumah , jadi kami
harus mencari rumah kontrakan yang baru untuk kami tempati. Kami dapat di daerah blok 5 daeng tata 1 , di belakang rumah
pribadi wakil walikota saat itu , saat pindah suasananya sepi , tetapi ketika
sudah tinggal disana berisik banget, suara orang teriak , bising motor dan
bentor. Di sini kami tinggal selama 2 tahun juga , anak kedua kami sempat di
opname di rumah sakit karena sakit saluran nafas.
Di rumah ini kami merasa tidak betah , mungkin ini adalah
suasana paling tidak nyaman selama kami pindah – pindah kontrakan rumah , saat
hujan bocor , hujan deras air masuk rumah , lingkungan berisik , tetangga sepi
, selalu bau asap bakaran sampah. Setelah masa kontrak habis , kami putuskan mencari kontrakan
rumah yang lebih baik , kami tidak mau kejadian diatas terulang kembali,
akhirnya kami dapat di blok 1 daeng tata 1 , agak sepi dari bising kendaraan ,
lingkungan social juga kurang baik , tapi tidak ada pilihan. Inilah pindah
rumah kontrakan ke 3 di Makassar , kalau di hitung selama 10 tahun kami sudah 6
kali pindah rumah kontrakan, jenuh dan bosan rasanya.
Sekarang anak pertama kami usia 9 tahun dan yang kedua 4 tahun , sudah
mendekati 5 tahun kami di Makassar , kangen Jakarta ………………………………dengan macetnya
, bubur ayamnya , mie ayamnya , ketopraknya , monas , ancol , taman mini , ragunan , blok m dan yang terpenting
silaturahmi dengan orang tua , sanak
saudara , teman-teman.
Ingin
rasanya mengisi kekosongan 10 tahun yang
selama ini kami jalani di perantauan.